Khela Kee Berikan Nilai Positif Lewat Female DJ



Batam - Banyak yang beranggapan, kualitas permainan disc jockey (DJ) laki-laki masih lebih baik dibanding seorang female DJ. Pernyataan tersebut pun ternyata banyak memantik adrenalin kaum hawa yang menggeluti dunia musik elektro untuk bisa tampil lebih maksimal lewat skill yang dimiliki.
Adalah Khela Kee, salah satu perempuan hebat yang ingin membuktikan kemampuan di atas panggung dunia hiburan malam. Bahkan, ia memilih untuk tetap konsisten di dunia musik Elektronik Dance Musik (EDM) sebagai seorang female DJ. Kiprahnya untuk bisa diterima dan diakui kalangan pecinta musik elektronik memang tidaklah mudah. Khela yang akrab disapa, sudah berprofesi sebagai female DJ sejak tahun 2014 silam.


Kenyang akan pengalaman, membuatnya lebih paham tentang apa yang harus dimiliki seorang female DJ takkala tampil menghibur para party people. “Tantangan yang jelas pasti ada, karena seorang wanita bekerja di sebuah club malam itu sering di pandang sebelah mata. Nah kehadiran saya disini, ingin membuktikan, bahwa ini pekerjaan halal, tidaklah mudah, dan bahkan banyak karya yang bagus untuk melahirkan orang-orang yang kreatif di bidang musik elektro tersebut,” tuturnya.


Baginya, seorang female DJ itu harus lebih memperlihatkan skill, teknik, dan kualitas dalam menjamu musik ketika perform. “Teknik, Skill, dan kualitas kita dalam bermain itu sangat penting. Karena kita tidak hanya sekedar menyusun dan memainkan sebuah lagu didepan para penikmat musik, melainkan kita harus bisa membangun suasana lebih meriah. Selain itu Attitude juga sangat penting, dengan sikap yang baik, agar kita bisa diterima,” jelasnya.


Khela kini sudah menyambangi beberapa wilayah di indonesia untuk perform di pub dan club dengan profesinya sebagai female DJ, beberapa pub dan club yang pernah ia sambangi diantaranya Spin Batam, Fashion Batam, Maestro Batam, Volcano Pub Tanjung Pinang, Resident Dragon 99 Bangka, Maximum Samarinda, Celcius Samarinda, Dejavu Samarinda, Sevent Skies Tarakan, Derby Club Tarakan, Dejavu Tarakan, Coyotes Kendari, G2 Palembang, SJ Cilegon, LM Cilegon


Wanita kelahiran Malang 12 Maret 1990  tersebut mengaku, cara tersebut sudah bisa menjadi jaminan untuk bisa bersaing dengan DJ-DJ lain. Apalagi mengingat perkembangan female DJ saat ini sudah kian banyak digeluti. “Dengan begitu, peran kita sebagai female DJ semakin bisa diakui. Juga membuktikan bahwa, kesetaraan gender sudah benar-benar terlaksana di berbagai aspek kehidupan,” ujarnya.


Wanita cantik yang juga berprofesi sebagai foto model ini memang lebih memperhatikan kualitas bermain dari pada penampilan. Kehebatan itu pula yang membawa namanya kian jadi "buah bibir" perbincangan hangat para party people ditempatnya perform saat ini.


Bekerja diantara ingar-bingarnya malam, memang sudah menjadi tantangan tersendiri. Terlebih, cibiran miring dari sebagian orang juga kerap diterimanya. Namun, hal itu tidak meredup keinginan serta semangatnya untuk bisa selalu tampil ‘garang’ dibalik turntable. Apalagi, dirinya mengaku, seni musik merupakan salah satu bagian dari kehidupannya sejak kecil.
“Hingga saat ini sih aku merasa nyaman, karena aku memilih DJ ini bukan semata-mata hanya untuk kerja, tapi karena kesukaan ku terhadap dunia musik juga. Memang dari kecil aku sudah suka dengerin musik, sama suka cari lagu terbaru yang lagi hits,” kata dia.
Beberapa kali juga dia mengaku pernah datang ke acara musik festival, melihat beberapa female DJ lagi perform. “Ya dan itu menurut aku keliatan keren banget, apa lagi saat di stage kayak bisa ngeluarin semua passion yang kita inginin gitu. Makanya aku pengen banget jadi DJ, biar bisa mainin lagu sesuai karakter sendiri,” jelasnya sambil mengenang.


Kini, perkembangan female DJ pun kian menjamur. Tentu persaingan untuk bisa tampil lebih baik antar sesama female DJ akan terlihat. Bahkan ada banyak juga female DJ yang lebih berani dengan penampilan buka-bukaan tanpa harus memperlihatkan skill yang dimiliki. Namun bagi Khela, hal tersebut tidak mengusik mimpi dan niatnya untuk bisa tampil lebih eksis di panggung dunia hiburan malam. Bahkan skill lebih diutamakan apalabila dirinya tampil disetiap event party. “Tampil hanya bermodalkan seksi Itu kan menjadi hak masing-masing. Bila mereka mengagap itu sebagai nilai plus yang ada di diri mereka, ya tidak apa-apa. Di dunia entertament itu pro dan kontra selalu ada, yang pasti kalau buat saya, skill itu utama, yang lainnya hanya gimick pendukung saja, tetapi semua bebas menentukan pilihan," tutupnya.












No comments: